Who’s the next King ?
- Idioteqie
- Nov 28, 2019
- 4 min read

The Kid From Akron telah memasuki tahun ke 17nya tahun ini, umurnya akan menjadi 35 pada 30 Desember ini. Tetapi, King James tidak menunjukkan degradasi performa setidaknya hingga tulisan ini ditulis. Degradasi performa nampak tidak menghampiri bahkan mendekati LeBron James sedikitpun, penampilannya masih eksplosif meski tidak seperti ketika di Cavs awal-awal dan Heat namun nilai positifnya adalah ia bisa bermain di segala posisi terserah bagaimana ia ingin memilih posisi tersebut bahkan jika ia bisa saja menjadi GM/Coach and Player karena ia LeBron James. Jangankan degradasi, cedera pun nampak enggan mendekati atau melawannya. Dari catatan cederanya, mungkin cedera paling buruknya hanya cedera pangkal paha yang menimpanya musim lalu sehingga bermain hanya 55 kali paling sedikit selama karirnya di NBA, tidak seperti cedera D-Rose yang dihantam meniscus lutut kanan hingga tidak bisa kembali ke masa prime. Bisa dibilang durability LeBron diatas rata-rata atlet mungkin hanya CR7 yang mampu menyainginya dalam hal ini.
Sekuat-kuatnya seorang Raja ia tetaplah manusia, butuh istirahat dan akan digantikan pada suatu masanya berakhir. LeBron hingga saat ini memang belum mengungkapkan rencananya untuk gantung sepatu, toh jika ia memutuskan untuk gantung sepatu saat ini ia akan tetap dilantik dengan mudah sebagai member Hall of Fame,kontraknya akan tetap berjalan dan tak menutup kemungkinan Nike membuat brand khusus bagi dirinya layaknya Micheal Jordan dapatkan. Banyak spekulasi yang menyebutkan bahwa Kingmenunggu anaknya Bronny James masuk NBA sebelum ia pensiun, ia ingin bermain bersama anaknya baik secara kawan maupun lawan. Untuk menunggu hal tersebut LeBron butuh 4-5 musim sampai Bronny masuk NBA. Sebagai seseorang yang menjadi wajah NBA, banyak orang berusaha menebak akan jatuh kepada siapakah throne King James. Kevin Durant, James Harden, Kyrie Irving, Russell Westbrook mungkin tidak akan mendapatkan throne tersebut dilihat dari umur mereka saat ini namun ada beberapa nama seperti Giannis Antetokounmpo, Ben Simmons, Luka Doncic, Zion Williamson, rekan setim LBJ Anthony Davis, atau anaknya Bronny yang mungkin mendapatkan throne tersebut. Untuk karena itu kita akan melihat prospek dari nama-nama tersebut.
Giannis Antetokounmpo, pick no 15 dari Draft Class 2013 ini mungkin yang paling mendekati LeBron James. Pemain yang mengkombinasikan ukuran, kecepatan, dan ball handling sehingga disebut Greek Freakini telah mendapatkan MVP pada tahun ke-6nya. Dari postur dan gaya permainannya Giannis sangatlah mirip dengan LeBron, seorang Small Forwarddan eksplosif untuk gaya permainan. Jangan dilupakan juga bahwa Giannis terpilih menjadi kapten All Star musim lalu bersama LeBron. King Jamesjuga mendapatkan MVP pada musim ke-6nya hanya ia juga berhasil tampil di NBA final dan telah masuk All-NBA team 5 kali. Hanya saja meski gap tersebut bisa digapai, Giannis merasa tidak akan dapat mencapai perolehan LeBron. Meski Giannis merasa seperti itu, banyak orang yang mengharapkan ia menjadi face of NBA saat LeBron James pensiun.
Ben Simmons, ROTY 2018 ini sudah disebut-sebut menjadi The Next LeBron sejak SMA. Secara fisik dan permainan Ben Simmons memang tidak nampak seperti LeBron, namun bakat tidak bisa membohongi bahwa ia memiliki kemampuan untuk menggantikan LeBron di masa akan datang. Skill setyang Simmons hampir sama dengan LeBron James miliki, Ben bisa dibilang seorang Power Forward dengan mindset Point Guardsedangkan LeBron merupakan Point Guarddengan mindset Power Forward. Bagi saya setidaknya Ben hanya perlu memperbaiki lagijumpshotuntuk mendekati LeBron James. Toh, julukan Fresh Prince sudah menunjukkan indikasi bahwa ia salah satu pengganti King.
Luka Doncic, sensasional hanya itu yang bisa saya sebutkan bagi dirinya. Diremehkan sejak memutuskan masuk NBA draft, Luka membungkam banyak orang dengan performanya musim lalu hingga diganjar menjadi Rookie of The Year. Hawks mungkin tidak terlalu menyesali pertukarannya dengan Trae Young namun tidak dengan Grizzlies dan Suns yang memilih melewatkannya ketika draft. Luka bisa dibilang anomali jika disamakan dengan nama-nama yang telah disebut, secara postur dan fisik ia jauh berbeda jika dibandingkan dengan Zion, Giannis, Ben, dan Davis hanya itu tidak bukan parameter untuk melihat apakah ia bisa menjadi penerus LeBron. Memasuki musim keduanya Luka dan LeBron menjadi kedua pemain yang mampu mengemas rata-rata 25 points, 7,5 rebounds, dan 7,5 assists per game. Yang lebih mencenangkan adalah ia melakukannya dalam umur 20 tahun. SetidaknyaKing Jamesmenyukai gaya mainnya dan kita tidak pernah melihat seseorang seperti Luka sejak LeBron James masuk ke NBA.
Anthony Davis, setidaknya bakal menjadi face of Lakersketika LeBron memutuskan berhenti. Jika Davis tidak diperlakukan sebagai “adik kecil” layaknya ia memperlakukan Kyrie. Tidak menutup kemungkinan bahwa ini akan menjadi versi terbaru dari Kareem dan Magic Johnson pada tahun 80an. Davis juga bisa menggunakan waktunya di sisa karir LeBron James untuk belajar menjadi seorang superstar baik diluar maupun dalam lapangan sehingga bisa menerima tahta sebagai the next king.
Zion Williamson, hingga saat ini kita belum bisa menyaksikan bagaimana permainan seseorang yang benar-benar disebut sebagai The Next LeBron Jamesdari masa SMA. Fisik, posisi, dan gaya permainan benar-benar membuat ia nampak mirip dengan LeBron James. Pertanyaannya adalah can he live up the hype, Zion merupakan seseorang yang underrateddalam sisi playmakerdan telah mendominasi orang-orang dibawah ring melalui defense dandunk. Namun, kita belum melihat IQ basketnya sama seperti LeBron James. Zion masih banyak waktu untuk membuktikan hal tersebut, Giannis saja butuh tahun ke-6 untuk mencapai hal tersebut.
Bronny James, layaknya tahta dalam suatu kerajaan sudah sewajarnya jika yang meneruskan titah raja adalah seorang anak, hanya saja Bronny tidak bisa mendapatkanya begitu saja. Ia harus membuktikan diri dengan kemampuannya setidaknya hingga masuk NBA sebelum dilihat apakah ia cukup untuk meneruskan posisi ayahnya sebagai face of the NBA. Jika dihitung ada sekitar 4 -5 tahun lagi untuk melihat kepantasannya sebagai the next, Bronny telah memenangkan beberapa turnamen sejak sekolah yang lebih gilanya lagi ia telah mendapatkan tawaran beasiswa kuliah sejak tahun 2015 yang tidak diapresiasi oleh LeBron James. Ia juga mengikuti jejak ayahnya bermain satu tim dengan Zaire Wade anak dari Dwayne Wade hingga membuat timnya disiarkan selama 15 kali musim ini oleh ESPN. Untuk tetap berada di jalurnya LeBron tetap mengawasi anaknya dan tidak terlalu memaksa sekeras dan secepat mungkin agar menjadi seperti dirinya. Karena menuju kesuksesan adalah lari secara marathon pada karir bukan pada usia muda.
Menarik memang untuk diamati akan jatuh pada siapa throne tersebut, untuk saat ini LeBron masih jauh dari kata berakhir mungkin setidaknya sampai ia melampaui Kobe atau Micheal Jordan kedua idolanya saat masih kanak-kanak. Untuk kita penikmat olahraga basket gunakan waktu-waktu kita untuk menikmati skill, pesona, dan kehebatannya di masa penghujung karirnya, karena waktu silih berganti dengan cepat hingga tidak sadar bahwa King telah merasa cukup dengan masanya, sehingga strive for greatness already has reached the top. Long Live the King.
Comments